Satu hal yang dapat memotivasi kita
untuk terus berusaha mencari kesembuhan, adalah adanya jaminan dari
Allah Ta’ala bahwa seluruh penyakit yang menimpa seorang hamba pasti ada
obatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا أَنْزَلَ اللهُ دَاءً إِلاَّ أَنْزَل لَهُ شِفَاءً
“ Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan akan menurunkan pula obat untuk penyakit tersebut ” (H.R. Bukhari)
Hadits
ini menunjukkan bahwa seluruh jenis penyakit, memiliki obat yang dapat
digunakan untuk mencegah, menyembuhkan, ataupun untuk meringankan
penyakit tersebut. Hadits ini juga mengandung dorongan untuk mempelajari
pengobatan penyakit-penyakit badan sebagaimana kita mempelajari obat
untuk penyakit-penyakit hati. Karena Allah Ta’ala telah menjelaskan
kepada kita bahwa seluruh jenis penyakit memiliki obat, sehingga kita
hendaknya berusaha mempelajari dan kemudian mempraktikkannya.
Selain itu, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ
“
Untuk setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan
penyakitnya, penyakit tersebut akan sembuh dengan seizin Allah ” (H.R.
Muslim).
Maksud
hadits tersebut adalah, apabila seseorang diberi obat yang sesuai
dengan penyakit yang dideritanya, dan waktunya sesuai dengan yang
ditentukan oelh Allah, maka dengan seizin-Nya orang sakit tersebut akan
sembuh. Dan Allah akan mengajarkan pengobatan tersebut kepada siapa saja
yang Dia kehendaki. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
إِنَّ اللهَ لَمْ يَنْزِلْ دَاءً إِلاَّ وَأَنْزَل لَهُشِفَاءً، عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ و جَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ
“
Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula
obatnya. Ada yang tahu, dan ada juga yang tidak tahu “ (H.R. Ahmad,
shahih)
Ungkapan
Rasulullah, “Untuk setiap penyakit ada obatnya...” memberikan penguatan
jiwa kepada orang sakit serta dokter yang merawatnya. Dan juga
memberikan dorongan untuk mencari obat dan mempelajarinya. Karena, kalau
orang sakit meyakini bahwa ada obat yang dapat menyembuhkan
penyakitnya, maka terbukalah pintu harapan baginya dan hilanglah
keputusasaan dari dalam dirinya. Ketika semangat seperti ini sudah
meningkat, maka daya tahan tubuh yang mendukung tubuhnya juga akan
meningkat sehingga mampu mengatasi, bahakn menolak penyakit. Demikian
juga bagi si dokter sendiri, kalau ia sudah meyakini bahwa setiap
penyakit ada obatnya, maka ia juga terus mencari obat dari suatu
penyakit dan akan terus melakukan penelitian.
Berdasarkan
penjelasan Rasulullah dalam hadits di atas, maka apabila saat ini tidak
ada obat yang mampu menyembuhkan suatu penyakit, bukan berarti bahwa
penyakit tersebut tidak ada obatnya. Akan tetapi, hal itu terjadi karena
ilmu pengetahuan manusia yang belum mampu menemukan dan mengungkap obat
dari penyakit tersebut. Karena memang demikianlah ilmu manusia,
secanggih apapun ilmu kedokteran modern saat ini, hal itu sangat amat
kecil dibandingkan dengan ilmu Allah Ta’ala yang sangat luas dan
meliputi segala sesuatu. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
“ Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit ” (Al Isra’:85).
Diambil
dari buku “Ke Mana Seharusnya Anda Berobat?” hal 25-27, penerbit Wacana
Ilmiah Press, karya dr. Muhammad Saifuddin Hakim *
*****
*
dr. Muhammad Saifuddin Hakim merupakan salah satu Dewan Redaksi Majalah
Kesehatan Muslim. Beliau adalah alumni Fakultas Kedokteran UGM, saat
ini sedang menempuh studi S2 di Universitas Erasmus Rotterdam, Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar